The Dongzhi 冬至 Winter Solstice Festival (The Extreme Winter) 1. Remembering Confucius when he began his journey of 13 years to spread the Holy Way 2. To commemorate the Day of the Spiritual Wooden Bell (Mu Duo), symbolizes the sacred duty of Confucius 3. Remembering the Death of 亞聖孟子 Ya Sheng Mencius
Tag: Confucianism
Puisi untuk Presiden Jokowi
Oleh : Kris Tan Puisi ini dipersembahkan kepada Presiden Jokowi sebagai respon dari kekecewaan penulis terhadap sikap Presiden Jokowi terkait pelemahan KPK: “Pemerintahan maksudnya adalah melakukan jalan yang benar. Jikalau seorang pemimpin memerintah negara itu dengan baik dan benar, maka siapakah yang berani membantah?” “Jika kelakuan pemerintah itu mulia, maka rakyat pasti akan menurut perintah…
Diskusi Confucius dan Xiang Tuo
Oleh : Sugiaman Gonassis Tulisan ini ditulis oleh Suheng saya Sugiaman Gonasis. Saya merasa sangat perlu untuk di catat ulang sehingga kesalahan persepsi soal kisah diskusi Kongzi (Confucius dan Xiang Tuo). Sebagian kaum anti Khonghucu seringkali menjadikan kisah ini untuk mendeskriditkan Confucius dalam berbagai kesempatan. Bagi saya tulisan ini bisa menjadi salah satu pandangan…
Zhuge Liang; Surat untuk Anakku
By Adam Sung Zhuge Liang (諸葛亮, 181-234 C.E) adalah perdana menteri negara bagian Shu (蜀) dalam periode Tiga Negara (220-280 C.E) dari Tiongkok. Karena prestasinya yang luar biasa dalam bidang politik, keterampilan militer, teknologi, manajemen sosial, filsafat dan sastra, Zhuge Liang diteladani oleh generasi Confucian selanjutnya. “Surat Nasehat untuk Anakku” ini disusun pada usia…
Koi Bukan Gurame
Oleh : Kris Tan Dalam budaya Tionghoa, ikan Koi telah dipandang sebagai simbol keberuntungan selama berabad-abad. Sejarah mencatat ketika istri Confucius a.k.a Zhisheng Kongzi, melahirkan seorang anak lelaki, Rajamuda (Duke) Zhou dari negara Lu memberikan hadiah beberapa ikan Koi, sebagai ucapan selamat atas kelahiran putera pertama Confucius. Untuk menghargai pemberian itu maka Confucius memberi nama…
Baiklah, Baiklah
Oleh : Kris Tan Saya sangat suka cerita ini, ini kisah soal Guru Zen yang diceritakan kembali oleh Anthony de Mello dalam bukunya yang berjudul ‘The Song of Birds’. Jangan-jangan pendiri twitter juga terinspirasi oleh buku ini. Judulnya Baiklah-Baiklah. de Mello seorang Jesuit yang gara-gara bukunya dianggap ‘ngaco’ oleh sebagian koleganya. Dalam bukunya de Mello…