Menu
Kris Tan
  • About
  • Contact
Kris Tan

Dr. Frans Tshai dan Chikung 氣功

Posted on 29 June 201929 June 2019 by Kris Tan
Spread the love

Oleh : Kris Tan

Kris Tan bersama Dr. Frans Tshai

Sore ini, saya diundang kerumah seorang sahabat, guru dan mentor saya. Namanya Dr. Frans Tshai. Ia seorang ‘Grand Master‘ Chikung (Qigong 氣功).

Chikung secara harfiah berarti Pelatihan Energi suatu tehnik ‘self cultivation‘ pembinaan diri tradisi kaum Ru Confucian dari jaman Tiongkok kuno yang bermanfaat untuk menjaga atau meningkatkan kondisi kesehatan dengan cara mengintegrasikan sikap tubuh, teknik pernafasan dan pemfokusan pikiran.

Om Frans (begitu saya biasa memanggilnya) berharap saya kedepan menjadi salah satu penerusnya untuk dapat membantu dan berguna bagi orang lain melalui Chikung. Sore tadi saya sempat diajari satu tehnik baru dalam Chikung yaitu ‘Wu Chi Position of Primordial Energy‘. Jurus ini diajarkan kepada saya sebagai salah satu fondasi yang baik untuk menunjang keahlian saya untuk dapat segera menjadi pelatih Chikung yang baik.

Saya melukiskan persahabatan saya dengan om Frans ibarat persahabatan Ang Cit Kong dan Kwee Ceng dalam kisah Sin Tiauw Eng Hiong (Pendekar Pemanah Rajawali). Om Frans sosok yang sangat menyenangkan, bijaksana, cerdas, berilmu tinggi seperti Ang Cit Kong. Sementara saya agak bodoh kurang bijaksana dan tidak berilmu tinggi namun selalu mau belajar apapun seperti Kwee Ceng.

Om Frans ini seorang Dokter ahli farmasi, Pendidik dan ia juga seorang ahli Chikung serta negarawan. Kenapa saya sebut dia negarawan karena ia pernah menjadi anggota Komisi VI DPR RI pada 2008-2009. Saya sebut ia seorang negarawan bukan politisi karena ia tidak mau lama-lama menjadi anggota DPR dimana hanya setahun saja menjabat lalu berhenti. Ia berhenti karena tidak bisa mengikuti ‘permainan’ para legislator di Senayan yang penuh intrik dan kemunafikan pada saat itu.

Daripada ia hidup dalam kemunafikan ia lebih memilih berhenti dan lebih memilih menjadi orang bebas yang bisa bergerak kemanapun untuk berjuang bagi kemanusiaan membantu orang lain melalui Chikung.

Persahabatan kami unik, karena jika dilihat dari umur, kami berbeda jauh dan berbeda jaman. Namun kami merasa cocok satu sama lain mendiskusikan apapun, khususnya tentang situasi politik Indonesia, tentang pentingnya membangun karakter manusia Indonesia.

Om Frans dulu kuliah di Swiss dan pernah lama menetap di Swiss, namun saking cintanya ia pada Indonesia ia selalu bicara bagaimana Indonesia suatu hari akan menjadi negara yang hebat seperti yang dicita-citakan oleh Bung Karno (BK).

Ia merupakan seorang pengagum BK. Pernah saya ditunjukan sebuah foto lawas ketika ia menjamu BK dalam kunjungan ke Eropa di tahun 60-an. Di foto itu menunjukan ia sedang berjabat tangan dengan BK, karena saat itu ia menjabat sebagai Sekretaris Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swiss. Betapa bangganya ia menunjukan foto itu kepada saya.

Kebaikan om Frans kepada saya sungguh tidak ternilai, ketika saya awal menjabat menjadi Ketua Sekolah Yayasan Budhi Bhakti. Ia bertanya kepada saya, apa yang bisa saya bantu? Saya katakan saya ingin membangun TK disebelah SD Budhi Bhakti.

Lalu ia mengatakan nanti saya coba sampaikan kepada teman saya, barangkali teman saya mau membantu. ‘Sim Sala Bim’ om Frans ternyata mampu meyakinkan temannya itu untuk menjadi donatur membangun TK Budhi Bhakti.

Melalui cici Ester yang baik jadilah saya diberikan dana untuk membangun sebuah gedung TK dengan dua ruangan kelas plus ruangan Aula dibelakang SD Budhi Bhakti.

Betapa cemerlangnya kinerja saya saat itu, dimana baru satu tahun menjabat langsung bisa membangun sebuah TK dan itu berkat bantuan total dari Om Frans dan koleganya yang bernama cici Ester. Tanpa om Frans dan cici Ester saya bukan siapa-siapa dalam kontribusi membangun TK Budhi Bhakti.

Kebiasaan om Frans lainnya ia selalu menghadiahkan sebuah buku baru kepada saya apa yang baru ia beli maka ia belikan juga satu untuk saya. Sudah banyak buku yang ia berikan kepada saya.

Selain papah saya. Hanya ada dua orang yang selalu hobi menghadiahkan buku kepada saya. Sebelum om Frans ada satu nama sahabat lagi yaitu mantan Kepala Dinas Pertamanan Kota DKI Jakarta pada jaman Gubernur Ali Sadikin dan mantan Dekan Fakultas Arsitektur Universitas Tarumanegara yang bernama Alm. Wastu Pragantha Zhong (WP. Zhong). Ia wafat pada 2011 yang lalu, seorang sahabat baik saya yang umurnya berbeda setengah abad dengan saya.

Ada dua buku yang sangat berkesan hadiah dari WP. Zhong pada saya yaitu pertama adalah An Introduction to Confucianism karya Xinzhong Yao dan Harry Potter and the Sorcerer’s Stone karya JK Rowling.

Sepeninggal WP. Zhong maka saya punya ‘Sinterklas Buku’ yang baru yaitu om Frans. Sungguh beruntung saya karena ada sebuah pepatah yang mengatakan “Orang yang meminjamkan sebuah buku adalah orang yang bodoh, namun orang yang mengembalikan sebuah buku adalah orang yang paling bodoh”

Jadi saya orang yang bukan bodoh melainkan yang paling beruntung, karena saya punya dua orang sahabat baik yang selalu menghadiahkan buku kepada saya.

Kedua orang ini berharap saya menjadi manusia pembelajar yang baik. Mereka berharap saya mampu melanjutkan cita-cita mulia mereka. Semoga saja saya tidak mengecewakan mereka suatu hari nanti.

An Introduction to Confucianism by Zhongxin Yao

Sayang WP. Zhong sepertinya tidak pernah berkesempatan bertemu dengan om Frans. Mungkin kalo dulu kita bisa bertemu bertiga berbarengan saya pasti akan mengajak W.P Zhong untuk latihan Chikung bersama om Frans. Kalo itu dulu pernah terjadi maka bukan tidak mungkin WP Zhong akan lebih sehat dan panjang umur seperti om Frans.

Sebab latihan Chikung yang konsisten akan membuat badan kita sehat dan panjang usia. Karena dalam Chikung kita akan belajar kultivasi diri dan mengatur diri kita bersatu dengan alam sehingga membuat hati, pikiran dan jasmani kita akan menjadi lapang dan sehat. Seperti kata Confucius ‘Hati yang lapang akan membuat badan kita menjadi sehat’.

Menjelang makan malam Om Frans yang selalu baik kepada saya mengajak saya ke Jalan Surya Kencana Bogor, di sebelah Hotel 101 ada rumah makan khusus jualan Nasi Goreng Pete, namanya Goan Tjo. Kita lahap itu ‘Nasgor’ berdua dengan nikmat. Seperti biasa om Frans yang baik. Menyuruh saya pesan dibungkus untuk saya bawa pulang buat Ailing, Chingling dan Zaoyang serta Istri tercinta dirumah.

Nasi Goreng Goan Tjo

居安备雅
27/5/2570 Anno Confucius

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − eighteen =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Cari

Kategori

  • Kris Tan
  • Sugiaman Gonassis
  • Video

Random Posts

  • Buku: Sejarah Agama Khonghucu Indonesia (Tiong Hoa Hwee Koan)Buku: Sejarah Agama Khonghucu Indonesia (Tiong Hoa Hwee Koan)
    Spread the love Dalam buku ini kita diajak untuk melihat sejarah perkembangan pergerakan organisasi Tionghoa agama Khonghucu di bumi Indonesia, …
  • Ulang Tahun, Seleberasi untuk IbundaUlang Tahun, Seleberasi untuk Ibunda
    Spread the loveOleh : Kris Tan 11 Juni adalah ulang tahun istri saya. Menurut penanggalan Imlek (lunisolar) ia lahir 12/5/2535 …
  • Sejarah Khonghucu di Indonesia, Tiong Hwa Hwee Koan
    Spread the love
  • Buku dari Orang KristenBuku dari Orang Kristen
    Spread the loveOleh : Kris Tan Pagi ini saya membuka email dari Mbak Maria salah seorang staff admin teologi Universitas …
  • Imlek KW 2020 vs Imlek Original 2571Imlek KW 2020 vs Imlek Original 2571
    Spread the love Oleh: Kristan Kemarin 2 Februari 2020, Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) merayakan Imlek Nasional yang ke …
  • KNPIKNPI
    Spread the love Oleh : Kris Tan “Kongres KNPI XV Bogor, Kesombongan hati mengundang rugi, kerendahan hati membawa berkah” Kongres …
  • Odes to Confucius (Hokkian)Odes to Confucius (Hokkian)
    Spread the loveOleh : Xs. Tan Imyang* 皇天上帝元亨利偵一教聖 人  大 聖  至聖 先师  孔夫子, 善 哉 (Hong Tian Siang Te, …
  • Yijing dan OrigamiYijing dan Origami
    Spread the loveOleh : Kris Tan Di South China Morning Post (SCMP) yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh perusahan Jack …
  • Puisi untuk Presiden JokowiPuisi untuk Presiden Jokowi
    Spread the love Oleh : Kris Tan Puisi ini dipersembahkan kepada Presiden Jokowi sebagai respon dari kekecewaan penulis terhadap sikap …
  • Koi Bukan GurameKoi Bukan Gurame
    Spread the loveOleh : Kris Tan Dalam budaya Tionghoa, ikan Koi telah dipandang sebagai simbol keberuntungan selama berabad-abad. Sejarah mencatat …

Newsletter Gratis




Arsip

Komentar Terbaru

  • Sat on Bela Indonesia
  • Kris Tan on Makin Cogreg, Gusdur

Follow

Copyright © 2021 Kris Tan. All rights reserved.